OUR MOTTO :

Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik.

Baron Pierre de Coubertin

Perkenalan JK-Wiranto

Jumat, 29 Mei 2009

JK Yang Saya Kenal


Bagi orang yang sering menyaksikan gaya beliau di depan TV, pasti cepat untuk lebih menyimak... Gaya ceplas-ceplos, segala keterus terangan yang tidak "berbedak-gincu" apapun, sebuah gaya tersendiri di tengah dinamika politik yang penuh kepalsuan itu.
Ditengah-tengah para pengusaha KADIN dia berkata " saya tidak mengerti "Ekonomi Pasar modal", yang saya mengerti "Ekonomi Pasar Tanahabang," Sesaat setelah deklarasi Capres/Cawapresnya denga Wiranto dia berkata "Ya saya orang Sulawesi, tetapi istri saya orang minangkabau, semua menantu saya orang Jawa... susah sekarang ini bermenantukan orang Makassar,"
Itulah sosok JK, Haji Muhammad Jusuf Kalla yang seorang pedagang tulen dari generasi kedua di Makassar.Dia bekas dedengkot HMI, lama di GOLKAR dan sudah menjadi menteri kabinet sejak jaman GusDur Presiden. Menteri Perindustrian dan Perdagangan, menjadi Menko KESRA jaman Megawati pesiden, dan akhirnya menjadi Wapresnya SBY. Ketua Umum GOLKAR dari 2005 setelah melengserkan Akbar Tandjung. Apalagi yang kurang? Ya memang cuma jadi presiden JK yang belum pernah. Jadi kalau mencalonkan diri pantas saja !!
Proses beliau maju menjadi Capres, berpisah dengan Yudhoyono sendiri cukup berliku dan mengharu-biru. GOLKAR yang aslinya "tahu diri walau cukup gondok" dengan hasil perolehan suaranya di Pemilu Legislatif, 9 April 2009 mula-mula ingin kembali bersama dengan demokrat mengayuh biduk pemerintahan 2009-2014. Tetapi rupanya perolehan yang 20% lebih tadi rupanya sudah membuat Partai SBY ini "Jumawa" untuk tidak terlalu menganggap GOLKAR sebagai mitra yang dipandang lagi. Mungkin itulah yang mendorong JK memutuskan maju ke Bursa Capres sendirian. Harga diri sebagai putra terbaik Makassar, untuk pantang dipermalukan apalagi ketika telah merasa memberikan semua yang terbaik, apalagi gayung bersambut dengan bersedianya Wiranto mendampingi sebagai Cawapres.
Apa yang bisa ditarik dari hal-hal diatas tentang sosok kepribadian JK ? Mungkin ini ada beberapa hal menonjol dari JK yang bisa kita kedepankan :
1. Berpikir Cepat-Bertindak cepat : sebagai seorang yang lama bergerak di bidang bisnis yang sukses, sifat dasar yang menonjol adalah kecepatan berpikir, kecepatan bertindak dengan perhitungan yang cermat. Beliau sangat mengerti arti sebuah "moment", begitu tindakan berdasar moment tersebut ditunda-tunda terlalu lama maka peluangnya juga akan segera padam. Dalam pengambilan keputusan, JK jauh dari sifat "peragu".
2. Keberanian mengambil resiko dan konsekuensi-konsekuensinya : banyak orang mau mengambil keputusan, tetapi jarang yang mau menerima resiko keputusan yang dibuatnya jika hasilnya buruk. JK salah satunya. Dia mengerti resiko berunding di Poso dan Aceh jika gagal, dia sadar jika konversi minyak tanah ke gas jika gagal... tetapi dia tetap menerima tugas-tugas tersebut, merancang secara cermat dan melaksanakan tugas tersebut. Hasilnya... berhasil.
Pandai bernegosiasi : nggak usah disebutlah sifat satu ini, setiap pelaku bisnis sukses pasti punya sifat dasar ini.
3. Senang kemandirian : dia pengusaha pribumi, dia mengerti bagaimana beratnya jadi pengusaha di Indonesia. Mindset masyarakat bahwa produk domestik kurang baik mutunya, goodwill pemerintah yang rendah dan tantangan dari negara-negara asing yang tak kalah hebatnya.Bukti komitmen kemandirian sangat jelas, nggak usah yang muluk-muluk, bagaimana dia menyindir para pejabat bahkan pengusaha dan pesohor di negeri ini karena lebih senang sepatu luar negeri daripada buatan Cibaduyut (lokal)!
4. Nasionalis : lho bagaimana bisa ? Ya bisa saja... Mau bukti? JK sudah dipaparkan diatas ; istrinya orang Minangkabau (Sumatera) dan semua menantunya orang Jawa. Artinya beliau tidak pernah berpikir yang macam-macam menyangkut etnisitas. Kedepan asimilasi-asimilasi ini haruslah menjadi "mindset massal" semua orang di negeri ini. Tidak boleh ada lagi phobia dari etnis, golongan, agama, ras dan kelompok tertentu terhadap yang lain. Bukti tertinggi ya..keluarga.
Indonesia kedepan ditangan JK-Wiranto

Jika kita berandai-andai pasangan ini bisa memenangkan pertarungan Capres/Cawapres 2009, maka Indonesia kedepan yang "dikawal" mereka berdua pasti lebih baik. Lebih baik bukan dengan kepalsuan omongan karena semua program dijalankan secara cepat, cermat, tegas, adil dan lugas. Lebih baik karena setiap pelaku usaha didorong untuk maju, didorong untuk mandiri dan akhirnya kesejahteraan rakyat terasa lebih bermakna karena rakyat "sejahtera dan mandiri". Kita bisa memanfaatkan sumberdaya alam kita dengan lebih adil karena bisa menegosiasikan pengelolaannya dengan lebih baik dan bermartabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar